Kamis, 10 Juli 2008
di
08.00
|
0
komentar
Sesal terpaku dalam kalbu
Maaf terucap dalam keraguan
Derapan hujan bersatu
Hati bercerita lara yang terduka
Paling sinis menghias gerimis
Senja temaram tipis
Alunan aliran tirta ritma simfoni sendu
Harapan terlalu kukuh berdiri tertegun
Aku terlalu kuat untuk bersimpuh
Aku masih tegar dalam dekap ratapan
Terhantam ketidakpedulian
Salah ini ternyata telah terpatri dalam diri
Terlalu tebal untuk terhapus
Semua terlambat tersadar
Hancur…musnah…terpupus
Kenangan itu sangat manis
Masa lalu yang tergaris didalam hidup
Coretan pena dengan tinta kini terasa sinis dalam cerita
Air mata kini terasa membeku
Asa dan harapan telah pergi
Haruskah terkikis oleh waktu yang terus berkulir
Dan habis tanpa satupun puing terpaku
Maaf terucap dalam keraguan
Derapan hujan bersatu
Hati bercerita lara yang terduka
Paling sinis menghias gerimis
Senja temaram tipis
Alunan aliran tirta ritma simfoni sendu
Harapan terlalu kukuh berdiri tertegun
Aku terlalu kuat untuk bersimpuh
Aku masih tegar dalam dekap ratapan
Terhantam ketidakpedulian
Salah ini ternyata telah terpatri dalam diri
Terlalu tebal untuk terhapus
Semua terlambat tersadar
Hancur…musnah…terpupus
Kenangan itu sangat manis
Masa lalu yang tergaris didalam hidup
Coretan pena dengan tinta kini terasa sinis dalam cerita
Air mata kini terasa membeku
Asa dan harapan telah pergi
Haruskah terkikis oleh waktu yang terus berkulir
Dan habis tanpa satupun puing terpaku
Muslim 1996
Diposting oleh
Rendra & Urakom